Selasa, 16 September 2014

Tidak Selalu Escherisia coli Dan Keluarganya Merugikan

        Banyak sekali jenis bakteri yang merugikan bagi manusia. Dan tidak sedikit bakteri yang dapat menghasilkan racun dari hasil metabolismenya. Salah satunya adalah si kecil berambut Escherisia coli. Meskipun tidak semua golongan coli merugikan kita, contohnya secara alami salah satu golongan coli dalam tubuh kita dapat menghasilkan vitamin K2. Tetapi E. coli dapat menghasilkan sebaliknya, ia dapat menghasilkan zat racun yang biasa disebut verotoksin. Racun yang dihasilkan oleh bakteri yang satu ini dapat menimbulkan sakit diare.

Escherisia coli
        Bakteri ini juga sering digunakan sebagai salah satu tolak ukur pemeriksaan air minum kita. Kenapa demikian? Karena jika air yang diteliti ternyata terdapat E. coli, maka dapat dipastikan bahwa air yang kita konsumsi telah tercemar oleh tinja. Hiiii...... kebayang kan  gimana jadinya kalau kita minum air yang secara langsung udah kecampur sama benda begituan meskipun secara kasat mata nggak leliatan. Jadi, kalau kalian punya sebuah usaha rumah makan atau air minum isi ulang, dan ada petugas yang mau ambil sampel ke tempat kalian, saranku jangan ditolak, toh hasilnya dan manfaatnya juga buat kalian sendiri.

Struktur tubuh Escherisia coli

        Bakteri ini juga tergolong kuat, karena bakteri ini dapat hidup di luar tubuh makhluk hidup. Jadi dia bisa berenang - renang terombang - ambing dalam air dengan waktu yang cukup lama. Selain itu bakteri ini juga bisa kita anggap sebagai malaikat penolong bagi penyandang diabetes melitus. Pasalnya dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang kita bisa memproduksi insulin lewat bakteri yang satu ini. Tahu sendiri kan, para penderita diabetes membutuhkan insulin untuk memecah gula yang ada dalam tubuhnya. Dengan rekayasa genetika, DNA dari bakteri ini dipotong dengan menggunakan enzim, dan diganti dengan gen yang mengandung insulin. Dengan jalan demikian, bakteri yang DNA-nya telah direkayasa dapat membelah diri dan menghasilkan gen pembentuk insulin pada individu lainnya, keren kan.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan

Senin, 15 September 2014

Air Berbau Kaporit

        Kita tidak bisa menyangkal bahwa mikroba banyak tersebar di sekitar kita. Baik itu di baju kita, kulit kita, tanah yang kita pijak, udara yang kita hirup, air yang kita konsumsi, bahkan dari dalam tubuh kita. Tetapi tidak semua bakteri bersifat merugikan, memang ada bakteri yang bersifat merugikan bagi manusia (patogen), dan ada juga bakteri lain yang tidak merugikan kita, bahkan menguntungkan kita. Tapi kita dapat menjaga tubuh kita dengan melakukan desinfeksi pada obyek yang akan bersentuhan dengan tubuh kita atau pada tubuh kita sendiri.

        Perlu kita tahu sebelum kita membahas lebih jauh bahwa ada perbedaan antara desinfeksi dengan desinfektan. Dimana desinfeksi adalah proses penghilangan atau mematikan bakteri patogen yang ada dalam suatu obyek. Sedangkan desinfektan adalah bahan yang digunakan untuk mematikan bakteri patogen sasaran kita. Jadi desinfektan adalah bahan atau obat untuk melakukan proses desinfeksi. Ada banyak sekali jenis bahan desinfektan yang digunakan, untuk air biasanya yang sering digunakan adalah kaporit atau klorin.

Serbuk kaporit

Kaporit produksi pabrik

        Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang mengeluh tentang air yang berbau kaporit pada air yang mereka konsumsi, baik air untuk mandi maupun air yang kita minum. Masyarakat kita lebih suka air yang lebih tidak berbau, meskipun saya sendiri juga kadang agak gimanaaa gitu kalau mencium air yang berbau kaporit. Tetapi sesungguhnya hal ini seharusnya kita pertahankan. Mengapa demikian?

        Ingat kawan, tujuan awal dari penambahan kaporit adalah penghilangan bakteri patogen dalam air. Maka dari itu coba kita bayangkan, jika air yang di distribusikan kepada kita (yang dalam hal ini sebagai konsumen) tidak memiliki sisa klorin aktif, maka sangat besar kemungkinannya dalam air tersebut masih mengandung bakteri patogen yang hidup bebas dalam air yang ikut dalam aliran air. Tetapi jika air yang kita konsumsi masih mengandung sisa klorin aktif, maka bisa kita pastikan bahwa air tersebut sudah bebas dari bakteri patogen. Karena masih ada sisa klorin yang masih belum digunakan untuk membunuh bakteri.

Macam - macam bakteri

        Meskipun sisa dari klorin aktif bertujuan baik bagi kita, kita juga harus mengontrol jumlah dari sisa klorin yang masih terlarut. Jika sisa klorin yang terlarut masih terlalu banyak dan melebihi standar yang telah ditentukan oleh negara, maka klorin yang masuk ke tubuh manusia akan berakibat negatif bagi kita.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan

Minggu, 14 September 2014

Benarkah Penyakit Pes Disebabkan Oleh Tikus?

        Dari kecil mungkin kita diajarkan bahwa penyakit pes ditimbulkan oleh tikus, tetapi benarkan demikian? Mungkin tidak sepenuhnya salah, karena tikus juga berperan dalam penyebaran penyakit ini. Ada berbagai jenis tikus yang ada di bumi ini, tapi mungkin kalian lebih sering bermasalah dengan jenis tikus yang satu ini :

Tikus rumah (Mus musculus)

        Yup, hewan yang satu ini sering membuat hidup kita tidak tenang. Keberadaanya dapat menimbulkan barang - barang kita rusak, bahkan korsleting yang disebabkan oleh rusaknya karet pembungkus kabel yang tak jarang menyebabkan kerugian materi, maupun kematian. Tikus adalah hewan yang aktif di malam hari dan perenang yang baik. Tikus selalu mengerat karena sepasang gigi serinya selalu tumbuh, maka dari itu tikus selalu mengerat sesuatu yang menyebabkan gigi serinya menjadi tajam. Hewan ini juga termasuk unik, karena jika tikus membuat lubang, maka ia akan membuat lubang dengan diameter kurang lebih seukuran kepalanya. Hal ini dikarenakan struktur tubuh tikus yang unik. Jika kepala tikus dapat masuk melalui lubang, maka badannya dapat dipastikan bisa masuk juga.

        Tapi, kalau untuk masalah penyebaran penyakit pes, hewan ini tidak bisa kita jadikan tersangka utama, karena sebetulnya hewan ini hanya sebagai alat transportasi saja. Sedangkan tersangka utamanya adalah hewan yang satu ini :

Pinjal (Xenopsylla cheopis)

pinjal-pun juga terdiri dari berbagai spesies, untuk gambar di atas adalah pinjal untuk tikus. Hewan ini sangatlah kecil. Ukurannya kurang lebih sekitar 1 mm. Dan dalam tubuh pinjal ini, ia membawa penyebab utama penyakit pes, yaitu bakteri di bawah ini :

Yersinia pestis

bakteri inilah penyebab penyakit pes yang sering kita dengar. Bakteri ini "bersemayam" dalam tubuh pinjal, sedangkan pinjal menjadi parasit bagi tikus karena pinjal menghisap darah tikus. Pinjal akan menumpang pada tikus selama tikus masih hidup. Pinjal akan ikut kemanapun tikus pergi, dan dengan jalan demikian penyakit ini dapat disebarkan. But remember guys, pinjal akan menetap selama tikus masih dalam keadaan hidup,  jadi saat kita membunuh seekor tikus yang membawa pinjal, tak lama setelah tikus itu mati, pinjal akan melompat ke makhluk hidup lain. Dalam hal ini, manusia. Dan jangan sekali - sekali meremehkan pinjal, meskipun pinjal bertubuh kecil, ia dapat melompat sangat jauh. Contohnya jika pinjal dan belalang berukuran sama, maka pinjal dapat melompat lebih jauh daripada belalang. Jadi pinjal akan mencari sumber makanan lain dan dapat menggigit manusia. Dari gigitan tersebut, pinjal dapat memasukkan bakteri tersebut ke tubuh manusia,  sehingga manusia dapat terjangkit penyakit pes. 

        Maka dari itu kawan - kawan, jika kalian memerangkap tikus, pastikan saat kalian akan membunuhnya, kalian sudah siapkan kantong yang rapat untuk membungkus bangkai tikus tersebut lengkap beserta pinjal dan kutunya agar tidak berpindah pada hewan lain, atau bahkan berpindah pada tubuh kalian.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan

Kamis, 11 September 2014

Warna Favorit Nyamuk

        Setiap manusia pasti punya warna favorit. Apa warna favorit kalian? Merah? Biru? Ungu? Putih? atau mungkin yang lainnya? Kalau saya sendiri sih suka warna hitam. Menurut sumber - sumber yang pernah saya baca, warna favorit ternyata dapat menggambarkan watak dan sifat manusia itu sendiri. Tapi ternyata bukan manusia aja yang punya warna favorit, nyamukpun punya warna favorit. Dan kali ini saya akan membahas tentang warna favorit nyamuk.

       Pertama perlu kita tahu bahwa jumlah spesies nyamuk di dunia itu ada sekitar 2700 spesies yang dirangkum dalam 35 genus. Tapi mungkin yang sering kita dengar hanya 4 genus ini : 

Mansonia sp.

Aedes sp.

Anopheles sp.

Culex sp.

tapi meskipun mereka terdiri dari bermacam - macam spesies, mereka mempunyai ketertarikan yang sama. Mereka tertarik pada warna hitam. Hal ini dimanfaatkan oleh para sanitarian untuk dijadikan umpan mengundang nyamuk. Contohnya jika kalian melihat alat perangkap nyamuk sederhana yang sudah banyak dijelaskan di blog tetangga, mereka menyarankan agar bagian luar alat dicat atau dilapisi kertas berwarna hitam. Ini memudahkan alat tersebut dalam mengumpulkan nyamuk. 

        Mungkin kalianpun menyadarinya saat kalian berkumpul dengan teman kalian, lalu ada salah satu teman kalian yang menggunakan kaos berwarna hitam, maka teman kalian yang berkaos hitam tersebut yang paling banyak dihinggapi nyamuk. Ini dikarenakan sifat alami nyamuk yang memang lebih tertarik pada warna hitam. Jadi jika kalian akan akan bepergian ke tempat terbuka dan banyak tumbuhan di sekitar kalian, maka ada baiknya kalian memilih warna pakaian yang akan kalian kenakan. Jangan sampai hanya karena kalian salah memilih warna pakaian, acara jalan - jalan kalian jadi terganggu karena kehadiran hewan yang satu ini.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan

Selasa, 09 September 2014

Kenali Kantong Plastik Degradable Yang Marak Digunakan Oleh Banyak Mini Market

        Belakangan ini banyak kita jumpai kantong plastik yang beredar khususnya di mini market - mini market yang sekarang ini sudah menjamur. Tapi kali ini saya nggak akan membahas tentang banyaknya mini market yang ada, tapi saya akan membahas tentang kantong plastik yang mereka gunakan.

        Mungkin banyak dari kalian yang mengamati bagian bawah dari kantong plastik tersebut. Di sana tertulis "Kantong Plastik Ini Dapat Hancur Dengan Sendirinya" atau ada juga yang tertulis "Degradable". Biasanya tidak hanya tulisan, tapi juga disertai gambar yang menjelaskan proses hancurnya kantong plastik tersebut. Sebagai salah satu mahasiswa Kesehatan Lingkungan yang saat ini berdomisili di Surabaya, saya sempat kagum sama penemuan yang satu ini. Karena seperti yang kita tahu bahwa plastik yang banyak beredar di pasaran sukar terurai dalam tanah dan mencemari tanah (sukar terurai bukan berarti tidak bisa terurai, banyak orang yang salah memahami tentang hal ini). Tetapi apakah kantong plastik tersebut memang benar - benar ramah lingkungan? Sepertinya belum kawan, kantong plastik yang beredar banyak bertuliskan "Degradable", tetapi bukan "Biodegradable". Apa bedanya dari kedua kantong sampah tersebut?



         Plastik Degradable, dari berbagai sumber yang saya baca, kantong plastik yang banyak digunakan di mini market ini adalah jenis kantong plastik yang salah satu bahan pembuatannya terbuat dari minyak bumi. Selain itu sebetulnya juga sudah tertulis bahwa kantong plastik ini dapat hancur dengan sendirinya. Dapat hancur bukan berarti dapat di uraikan kembali oleh mikro organisme yang ada, melainkan proses hancurnya melalui pemaparan panas yang berkelanjutan. Selain itu, plastik jenis ini hancur dengan cara menjadi serpihan - serpihan yang lebih kecil sehingga secara kasat mata memang tampak terurai.

         Plastik Biodegradable, dari berbagai sumber yang saya baca, kantong plastik jenis ini memang benar - benar ramah lingkungan. Karena plastik jenis ini memang benar - benar dapat terurai. Saat plastik jenis ini bertemu dengan mikro organisme pengurai, maka plastik ini dapat dicerna oleh mikro organisme tersebut. Sehingga setiap bagian dalam plastik tersebut dapat menjadi bagian lain dalam proses penguraian. Karbon yang digunakan untuk membuat plastik ini juga mudah terurai dan dapat mengalami siklus karbon yang ada. Sebetulnya ada lagi jenis kantong plastik yang lebih baik dari pada ini, yaitu "compostable plastic". Tetapi tetap saja yang namanya plastik tetap membutuhkan waktu yang relatif lama untuk terurai dibandingkan dengan bahan yang organik.

        So, sekarang kita tahu satu hal lagi tentang jenis - jenis plastik. Saran saja untuk kita semua (termasuk saya), meskipun penemuan tentang plastik yang dapat terurai sudah ada, tetapi jauh lebih baik jika kita menggunakan wadah penampung yang lebih ramah lingkungan dan lebih awet. Ada baiknya untuk para ibu yang di rumah, jika ke pasar bisa membawa cukup satu wadah saja untuk semua barang belanjaanya, contohnya seperti tas ini :


selain menghemat penggunaan kantong plastik, kita juga dapat memanfaatkan sampah plastik yang susah terurai. Hal ini juga dapat mengurangi volume sampah yang susah terurai. Sedangkan untuk wanita karir, bapak - bapak, teman - teman mahasiswa seperti saya, adek - adekku yang masih di bangku SD, SMP, maupun SMA, jika kita membeli apapun di mini market, adalah jauh lebih baik jika kita menolak penggunaan kantong plastik sebagai wadah penampung, dan menggunakan tas kita sebagai wadah barang belanjaan kita. Penggunaan tas kita maupun tas plastik daur ulang seperti gambar di atas dapat menurunkan jumlah sampah plastik yang sudah banyak menumpuk dan masih menunggu giliran untuk terurai. Mulailah dengan hal yang sederhana untuk mendapatkan hasil yang luar biasa.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan