Senin, 15 September 2014

Air Berbau Kaporit

        Kita tidak bisa menyangkal bahwa mikroba banyak tersebar di sekitar kita. Baik itu di baju kita, kulit kita, tanah yang kita pijak, udara yang kita hirup, air yang kita konsumsi, bahkan dari dalam tubuh kita. Tetapi tidak semua bakteri bersifat merugikan, memang ada bakteri yang bersifat merugikan bagi manusia (patogen), dan ada juga bakteri lain yang tidak merugikan kita, bahkan menguntungkan kita. Tapi kita dapat menjaga tubuh kita dengan melakukan desinfeksi pada obyek yang akan bersentuhan dengan tubuh kita atau pada tubuh kita sendiri.

        Perlu kita tahu sebelum kita membahas lebih jauh bahwa ada perbedaan antara desinfeksi dengan desinfektan. Dimana desinfeksi adalah proses penghilangan atau mematikan bakteri patogen yang ada dalam suatu obyek. Sedangkan desinfektan adalah bahan yang digunakan untuk mematikan bakteri patogen sasaran kita. Jadi desinfektan adalah bahan atau obat untuk melakukan proses desinfeksi. Ada banyak sekali jenis bahan desinfektan yang digunakan, untuk air biasanya yang sering digunakan adalah kaporit atau klorin.

Serbuk kaporit

Kaporit produksi pabrik

        Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang mengeluh tentang air yang berbau kaporit pada air yang mereka konsumsi, baik air untuk mandi maupun air yang kita minum. Masyarakat kita lebih suka air yang lebih tidak berbau, meskipun saya sendiri juga kadang agak gimanaaa gitu kalau mencium air yang berbau kaporit. Tetapi sesungguhnya hal ini seharusnya kita pertahankan. Mengapa demikian?

        Ingat kawan, tujuan awal dari penambahan kaporit adalah penghilangan bakteri patogen dalam air. Maka dari itu coba kita bayangkan, jika air yang di distribusikan kepada kita (yang dalam hal ini sebagai konsumen) tidak memiliki sisa klorin aktif, maka sangat besar kemungkinannya dalam air tersebut masih mengandung bakteri patogen yang hidup bebas dalam air yang ikut dalam aliran air. Tetapi jika air yang kita konsumsi masih mengandung sisa klorin aktif, maka bisa kita pastikan bahwa air tersebut sudah bebas dari bakteri patogen. Karena masih ada sisa klorin yang masih belum digunakan untuk membunuh bakteri.

Macam - macam bakteri

        Meskipun sisa dari klorin aktif bertujuan baik bagi kita, kita juga harus mengontrol jumlah dari sisa klorin yang masih terlarut. Jika sisa klorin yang terlarut masih terlalu banyak dan melebihi standar yang telah ditentukan oleh negara, maka klorin yang masuk ke tubuh manusia akan berakibat negatif bagi kita.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar