Selasa, 14 Oktober 2014

Sudah Melakukan 4M+ Tapi Kok Masih Kena Demam Berdarah?

        Mungkin kita pernah mendengar istilah 4M+ dari kader - kader jumantik (juru pemantau jentik) di daerah kita. Kalau ada yang belum pernah dengar, saya akan bahas sedikit tentang istilah ini. 4M+ adalah singkatan dari Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau, sedangkan + (plus) adalah tidak menggantung baju, memelihara ikan predator jentik, menghindari gigitan nyamuk, dan memberi bubuk abate. Agak sedikit berbeda dengan 3M yang dulu tetapi menurut saya hal ini memang lebih efektif. Pasalnya metode ini memang bukan hanya lagi ditujukan untuk membasmi jentik dan tempat perindukannya saja, tetapi juga untuk nyamuk dewasa juga.

        Tapi mungkin kalian pernah mengalami atau mengetahui bahwa masih ada kejadian demam berdarah, meskipun jumantik telah melakukan pemeriksaan dan kalian sudah melakukan tindakan 4M+. Kira - kira apa penyebab sebenarnya hal ini dapat terjadi? Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa nyamuk Aedes aegypti penyebar penyakit demam berdarah (bukan penyebab penyakit, penyebabnya adalah virus dengue)  selalu bertelur pada air yang tenang dan bersih. Kita pasti sudah bisa menebak di mana saja kondisi yang sesuai dengan kriteria air yang dimaksut, bak mandi, tempat menampung air, kaleng bekas dan ban bekas yang menampung air hujan, dll.



        Tapi ternyata ada beberapa tempat yang bisa digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk selain tempat - tempat diatas. Tempat ini berada di sekitar kita tetapi sering luput dari pengawasan jentik nyamuk. Banyak kejadian DBD dikarenakan luputnya pengawasan terhadap tempat - tempat ini. Berikut salah satu contoh tempat favorit nyamuk berkembang biak yang sering luput dari pandangan kita :


        Ya, tetapi tempat menampung tumpahan air pada dispenser hanya salah satu dari beberapa tempat lain, contohnya seperti penampung air lemari es, tempat minum hewan peliharaan kita, bahkan bekas potongan bambu yang terisi air dapat menjadi tempat berkembang biak hewan ini. Dan parahnya, jika ada 1 nyamuk yang membawa virus ini, maka ia dapat membahayakan puluhan jiwa hanya dalam satu malam. Mengapa? Karena sifat dari Aedes aegypti tidak akan minum darah manusia dari 1 sumber saja, ia akan berpindah - pindah tempat meminum darah beberapa orang sedikit demi sedikit hingga ia kenyang. Dan ditambah dengan jarak terbang dari nyamuk ini dalam 1 hari dapat menempuh jarak hingga 100 meter, tetapi jika ia terdorong oleh angin, maka jarak terbangnya dapat mencapai hingga 1 kilometer. Jadi dalam 1 malam penduduk dalam radius 1 kilometer sangat berpotensi menjadi korban DBD. Itulah mengapa di awal tadi saya katakan bahwa dalam 1 malam nyamuk ini dapat membahayakan puluhan jiwa.

         Maka dari itu jika kita menemukan adanya penderita positif DBD di daerah kalian, segeralah melapor kepada unit puskesmas terdekat agar segera ditindaklanjuti. Semakin kita teliti dalam mencari sumber tempat habitat nyamuk, maka akan semakin kecil kemungkinan kita terjangkit penyakit mematikan ini.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan.

Senin, 06 Oktober 2014

Styrofoam (Gabus) Si Sampah Abadi

        Hai hai, mungkin tidak semua orang akrab dengan kata - kata styrofoam, tapi kalau gabus pasti semua kalangan pernah mendengar dan mengetahuinya. Kita sering menjumpai bahan ini pada wadah pembungkus makanan kita, sebagai bantalan pelindung pada box peralatan elektronik, dsb. Bahan yang satu ini memang terbilang cukup murah dan tahan lama. Maka dari itu bahan ini masih mempunyai banyak peminat, khususnya di Indonesia.
Tumpukan sampah styrofoam (gabus)
        Tapi tahukah kalian bahwa sebetulnya styrofoam atau gabus inilah yang menjadi salah satu pencemar lingkungan. Kenapa? Kalau kalian pernah dengar mungkin bahwa plastik dapat terurai tetapi membutuhkan waktu ratusan tahun, tapi untuk gabus ini sampai kapanpun tidak akan pernah terurai. Hmm... kebayang kan kalau gabus tidak bisa terurai, dia akan menyelimuti bumi entah cepat atau lambat. Meskipun orang - orang yang peduli akan gabus sudah banyak, contohnya menggunakannya sebagai campuran beton dan lainnya sudah banyak, tetapi tidak bisa dipungkiri jumlah sampah styrofoam tetap meningkat.


        Negara - negara maju sudah mengurangi penggunaan dari bahan styrofoam ini karena sangat tidak ramah lingkungan, salah satu bahan pembuatnya juga menggunakan CFC (Chlorofluorocarbon), yang tidak lain adalah salah satu penyebab global warming. Tetapi di negara berkembang seperti Indonesia, penggunaan styrofoam masih sangat tinggi, salah satunya sebagai wadah pembungkus makanan. Tapi tahukah kalian bahwa bahan ini selain tidak ramah lingkungan, juga dapat membahayakan tubuh kita. Beberapa bahan pembuat styrofoam ini bersifat karsinogenik (pemicu penyakit kanker), dan parahnya bahan tersebut sangat mudah larut dalam makanan. Meskipun sekarang banyak beredar wadah styrofoam yang bagian dalamnya dilapisi plastik, tetapi apakah kalian yakin bahwa plastik tersebut tidak akan leleh/mencemari makanan kalian? Jadi jauh lebih baik bagi kita jika membeli makanan dengan menggunakan wadah mangkuk ataupun plastik yang sudah teruji baik untuk makanan.


        Tetapi baru - baru ini, California membuat inovasi baru. Mereka memanfaatkan sifat dari styrofoam yang tidak dapat terurai. Tidak dapat terurai berarti ia tidak akan berkurang baik bobot maupun volumenya, jadi styrofoam akan mempunyai bentuk yang tetap. Sehingga munculah ide penggunaan styrofoam sebagai bahan pondasi untuk pembangunan jalan raya. Jadi, mereka menggunakan blok - blok styrofoam dan menatanya sedemikian rupa. Tapi kalau aspalnya nantinya berlubang, dan ban mobil menggesek permukaan styrofoam kira - kira bahaya nggak ya buat sekitarnya?

Pondasi jalan raya dari styrofoam (gabus)



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan.

Jumat, 03 Oktober 2014

Tips Kecil Memperlancar Aliran Air Di Rumah

        Saat pagi, air yang mengalir dari kran kita sangat tidak bertekanan, tetapi semakin beranjak malam, tekanan air menjadi deras. Mungkin hampir setiap orang pernah mengalami hal ini, ini bisa dikarenakan jumlah pengguna air dari PDAM sangat banyak saat pagi hari, sehingga banyak orang yang mengkonsumsi air PDAM secara bersama - sama. Tapi kehilangan tekanan pada air tidak hanya terjadi untuk air PDAM saja lho, mesin pompa-pun dapat mengalami hal serupa. Nggak percaya? Bisa kok, hal ini disebabkan karena pipanya. Yang menjadi masalah disini bukan jenis pipa yang dipakai, tapi kekasaran permukaan dalam pipa dan aksesoris pipa yang digunakan.

Jaringan perpipaan
        Kehilangan tekanan atau berkurangnya tinggi semburan biasa disebut dengan istilah head loss (kerugian energi). Dan kali ini saya akan membahas tentang kehilangan energi karena aksesoris pipa. Memang penggunaan aksesoris pipa hanya mempengeruhi 15% dari total head loss, tetapi harapan saya melalui artikel ini kita bisa belajar paling tidak dapat mengurangi total head loss yang kita dapat (khususnya bagi keluarga baru yang akan membangun sebuah rumah maupun bagi keluarga yang akan merenovasi rumahnya).

        Mungkin ada beberapa dari pembaca yang masih bingung tentang "apa itu aksesoris pipa". Aksesoris pipa adalah penyambung pipa yang digunakan untuk membelokkan ataupun menambah jumlah saluran pipa. Jenis dari aksesoris pipa bermacam - macam, ada knee, elbow, cross, plug (lebih sering disebut dop di pasaran), dll. Kita membutuhkan aksesoris ini untuk menambah jumlah saluran agar dapat ditempatkan di tempat yang membutuhkan air, contohnya seperti kamar mandi, dapur, halaman, dll. Tetapi semakin banyak kita menggunakan aksesoris pipa, maka semakin besar tekanan air yang akan hilang. Mungkin perubahan tekanan yang kita alami tidak drastis, karena seperti yang saya tulis di awal bahwa pengaruhnya hanya 15% dari total kerugian yang kita dapat.

Macam - macam aksesoris pipa
        Maka dari itu sebaiknya saat kita melakukan perencanaan membuat saluran pembagian jumlah air, pastikan kita membuatnya se-efisien mungkin dan usahakan untuk menggunakan aksesoris seminim mungkin (se-ekonomis mungkin). Diameter pipa yang kita gunakan sebaiknya tidak terlalu besar juga, sesuaikan dengan kebutuhan, agar tidak banyak air yang memenuhi pipa.



NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan artikel ini saya dedikasikan untuk Alm. Didik Sugeng Purwanto, salah satu dosen saya yang tutup usia pada tanggal 29 September 2014, yang menjadi sumber terciptanya artikel ini.