Mungkin kita pernah mendengar istilah 4M+ dari kader - kader jumantik (juru pemantau jentik) di daerah kita. Kalau ada yang belum pernah dengar, saya akan bahas sedikit tentang istilah ini. 4M+ adalah singkatan dari Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau, sedangkan + (plus) adalah tidak menggantung baju, memelihara ikan predator jentik, menghindari gigitan nyamuk, dan memberi bubuk abate. Agak sedikit berbeda dengan 3M yang dulu tetapi menurut saya hal ini memang lebih efektif. Pasalnya metode ini memang bukan hanya lagi ditujukan untuk membasmi jentik dan tempat perindukannya saja, tetapi juga untuk nyamuk dewasa juga.
Tapi mungkin kalian pernah mengalami atau mengetahui bahwa masih ada kejadian demam berdarah, meskipun jumantik telah melakukan pemeriksaan dan kalian sudah melakukan tindakan 4M+. Kira - kira apa penyebab sebenarnya hal ini dapat terjadi? Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa nyamuk Aedes aegypti penyebar penyakit demam berdarah (bukan penyebab penyakit, penyebabnya adalah virus dengue) selalu bertelur pada air yang tenang dan bersih. Kita pasti sudah bisa menebak di mana saja kondisi yang sesuai dengan kriteria air yang dimaksut, bak mandi, tempat menampung air, kaleng bekas dan ban bekas yang menampung air hujan, dll.
Tapi ternyata ada beberapa tempat yang bisa digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk selain tempat - tempat diatas. Tempat ini berada di sekitar kita tetapi sering luput dari pengawasan jentik nyamuk. Banyak kejadian DBD dikarenakan luputnya pengawasan terhadap tempat - tempat ini. Berikut salah satu contoh tempat favorit nyamuk berkembang biak yang sering luput dari pandangan kita :
Ya, tetapi tempat menampung tumpahan air pada dispenser hanya salah satu dari beberapa tempat lain, contohnya seperti penampung air lemari es, tempat minum hewan peliharaan kita, bahkan bekas potongan bambu yang terisi air dapat menjadi tempat berkembang biak hewan ini. Dan parahnya, jika ada 1 nyamuk yang membawa virus ini, maka ia dapat membahayakan puluhan jiwa hanya dalam satu malam. Mengapa? Karena sifat dari Aedes aegypti tidak akan minum darah manusia dari 1 sumber saja, ia akan berpindah - pindah tempat meminum darah beberapa orang sedikit demi sedikit hingga ia kenyang. Dan ditambah dengan jarak terbang dari nyamuk ini dalam 1 hari dapat menempuh jarak hingga 100 meter, tetapi jika ia terdorong oleh angin, maka jarak terbangnya dapat mencapai hingga 1 kilometer. Jadi dalam 1 malam penduduk dalam radius 1 kilometer sangat berpotensi menjadi korban DBD. Itulah mengapa di awal tadi saya katakan bahwa dalam 1 malam nyamuk ini dapat membahayakan puluhan jiwa.
Maka dari itu jika kita menemukan adanya penderita positif DBD di daerah kalian, segeralah melapor kepada unit puskesmas terdekat agar segera ditindaklanjuti. Semakin kita teliti dalam mencari sumber tempat habitat nyamuk, maka akan semakin kecil kemungkinan kita terjangkit penyakit mematikan ini.
NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan.
Tapi mungkin kalian pernah mengalami atau mengetahui bahwa masih ada kejadian demam berdarah, meskipun jumantik telah melakukan pemeriksaan dan kalian sudah melakukan tindakan 4M+. Kira - kira apa penyebab sebenarnya hal ini dapat terjadi? Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa nyamuk Aedes aegypti penyebar penyakit demam berdarah (bukan penyebab penyakit, penyebabnya adalah virus dengue) selalu bertelur pada air yang tenang dan bersih. Kita pasti sudah bisa menebak di mana saja kondisi yang sesuai dengan kriteria air yang dimaksut, bak mandi, tempat menampung air, kaleng bekas dan ban bekas yang menampung air hujan, dll.
Tapi ternyata ada beberapa tempat yang bisa digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk selain tempat - tempat diatas. Tempat ini berada di sekitar kita tetapi sering luput dari pengawasan jentik nyamuk. Banyak kejadian DBD dikarenakan luputnya pengawasan terhadap tempat - tempat ini. Berikut salah satu contoh tempat favorit nyamuk berkembang biak yang sering luput dari pandangan kita :
Ya, tetapi tempat menampung tumpahan air pada dispenser hanya salah satu dari beberapa tempat lain, contohnya seperti penampung air lemari es, tempat minum hewan peliharaan kita, bahkan bekas potongan bambu yang terisi air dapat menjadi tempat berkembang biak hewan ini. Dan parahnya, jika ada 1 nyamuk yang membawa virus ini, maka ia dapat membahayakan puluhan jiwa hanya dalam satu malam. Mengapa? Karena sifat dari Aedes aegypti tidak akan minum darah manusia dari 1 sumber saja, ia akan berpindah - pindah tempat meminum darah beberapa orang sedikit demi sedikit hingga ia kenyang. Dan ditambah dengan jarak terbang dari nyamuk ini dalam 1 hari dapat menempuh jarak hingga 100 meter, tetapi jika ia terdorong oleh angin, maka jarak terbangnya dapat mencapai hingga 1 kilometer. Jadi dalam 1 malam penduduk dalam radius 1 kilometer sangat berpotensi menjadi korban DBD. Itulah mengapa di awal tadi saya katakan bahwa dalam 1 malam nyamuk ini dapat membahayakan puluhan jiwa.
Maka dari itu jika kita menemukan adanya penderita positif DBD di daerah kalian, segeralah melapor kepada unit puskesmas terdekat agar segera ditindaklanjuti. Semakin kita teliti dalam mencari sumber tempat habitat nyamuk, maka akan semakin kecil kemungkinan kita terjangkit penyakit mematikan ini.
NB : seluruh gambar yang ada di blog ini adalah hasil googling, dan sumbernya saya dapat dari situs kesehatan baik dari Indonesia maupun mancanegara, beberapa sumber dari buku, dan dari hasil perkuliahan yang saya lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar